Bagi pecinta alam bawah laut, kegiatan diving sudah merupakan aktivitas yang sering dilakukan, entah solo diving atau diving with buddy. Ada yang mengatakan diving with buddy lebih aman ketimbang solo diving. Namun, ada yang mengatakan sebaliknya.
Sebagai contoh, kita bisa ambil kasus dimana seorang penyelam berusia 68 tahun di Australia yang menghilang selama 15 jam di perairan yang dipenuhi oleh hiu (syukurnya dia ditemukan selamat), Contoh lagi, seorang penyelam ditemukan meninggal setelah menyelam sendirian di danau Millerton. Terlebih, sebuah statistik dari “Diving Medicine for Scuba Divers” menyatakan bahwa 86% dari penyelam yang meninggal saat melakukan Scuba Diving meninggal sendirian. Hal ini cukup membuktikan bahwa menyelam sendirian jauh lebih berbahaya daripada menyelam bersama orang lain, yang dalam konteks ini setidaknya penyelam berpengalaman.
Apa itu Buddy System?
Pertama-tama mungkin ada yang masih bingung dengan apa itu diving with buddy. Buddy system adalah sistem berpasangan yang diterapkan dalam kegiatan diving yang berguna untuk mencegah terjadinya risiko di dalam laut dimana satu sama lain bisa saling membantu. Jadi, diving buddy adalah teman atau partner kita dalam penyelaman. Buddy system bisa dilakukan berpasangan atau bertiga (jika jumlah divers ganjil).
Diving Solo vs Diving Dengan Pasangan/Buddy
Solo diving mungkin bisa dikatakan lebih aman bagi sebagian orang karena diver yang melakukan solo diving selalu memiliki skill diving yang baik dan dilengkapi dengan peralatan diving yang sangat memadai yang lebih siap digunakan daripada mengandalkan diving buddy yang memiliki batas kemampuan dalam menangani risiko di dalam laut. Namun, seberapa sering atau seberapa ahli seorang diver, sebagian besar hidupnya dihabiskan di darat, yang artinya laut juga merupakan daerah baru. Di darat saja, hal-hal terduga bisa terjadi seperti terjatuh karena tersandung. Apalagi di laut. Dengan adanya diving buddy bisa saling mengawasi dan membantu. Misalnya saja diver A tersangkut tali pancing maka diver B yang merupakan diving buddy A bisa membantu melepaskan tali pancing tersebut. Atau contoh lain, ketika diver B mengalami kram perut maka diver A bisa membantu diver B untuk berenang naik ke permukaan. Oleh karena itu, ada pepatah yang mengatakan “Never Dive Alone”.
Bagaimana Caranya Agar Punya Diving Buddy?
Tak sedikit diver yang melakukan solo diving karena tidak bisa menemukan diving buddy. Padahal cara menemukan diving buddy itu gampang lho, bisa secara langsung ataupun online. Berikut cara-cara menemukan diving buddy.
Ajak Temanmu
Cara ini mungkin terdengar sangat sederhana. Tetapi mungkin saja salah satu dari temanmu diam-diam merupakan professional diver. Atau ada temanmu yang tertarik diving tetapi tidak memiliki teman sehingga belum pernah memulai.
Bergabung Dengan Dive Club
Bergabung dengan sebuah dive club merupakan cara paling mudah menemukan diving buddy. Sebuah dive club bisa berisi diver dari berbagai tingkatan dan tertarik pada berbagai jenis diving. Tidak hanya itu, divers bisa saling berbagi cerita.
Menyelamlah dengan PADI Dive Center
Melakukan diving dengan PADI dive center, diver tentunya tak akan dibiarkan menyelam sendirian. Diver bisa bertemu dengan diver lain yang akan pergi melakukan diving. Kamu juga bisa saling berkenalan dan memperluas pertemanan kamu di sana.
Cari di Sosial Media
Zaman sudah sangat maju, diver juga bisa menemukan diving buddy melalui diving forums atau diving communities. Atau bisa juga melalui Facebook dan Instagram. Kamu juga bisa bergabung dengan group Facebook kami.
Catatan
Jika diving buddy Anda adalah orang yang baru dikenal. Pastikan untuk berkomunikasi berdua dengannya terlebih dahulu untuk menyamakan bahasa serta kode hand signal yang sering digunakan.
Bila kamu belum juga mendapatkan teman menyelammu, kamu bisa datang ke Dune Bali, sebuah dive center tersertifikasi oleh PADI yang akan menemani setiap kegiatan menyelammu di Bali. Nikmati juga semua fasilitas ekslusif yang diberikan oleh Dune Bali!
